Senin, 27 April 2015

BBM, BENAR-BENAR MAKNYUS

Akh, engkau ini nak, sungguh membingungkan diriku. Setiap kali ku berjumpa dengan mu, hal yang selalu ingin ku lakukan adalah mengerjai mu sampai kamu mampus.

Saya tahu kalau kamu juga hanya berpura-pura lugu. Kamu berpura-pura tidak mengetahui  jenis-jenis alat kontrasepsi. 'Muka bodoh' mu memang sering kali merecoki nalar orang-orang gede. Orang-orang gede sering kali membatin tentang ketidaktahuan mu demikian: "Akh, diakan masih anak-anak, wajar saja kalau dia tidak tahu alat-alat kontrasepsi." 

Tapi, nak, janganlah engkau mengira kalau aku juga selugu itu menilai tentang dirimu. Saya telah mendengar cerita tentang maskulinitas dirimu dari teman-teman dekatmu. Mereka berkish tentang dirimu yang begitu flamboyan. Engkau adalah pemuja wanita sejati, nak. Engkau bisa mendekati tiga wanita sekaligus dalam satu kali tembakan. Engkau juga tega hanya memacari seorang gadis belia hanya tiga jam. Belum lagi cerita tentang teman cewek sekelasmu yang engkau php-in. Engkau hanya mengaku kalau dia hanyalah teman dekatmu, dekatnya pun karena sering ngobrol.

Sebenarnya aku iri dengan cerita teman-teman mu, nak. Bagaimana mungkin orang dg tampang sederhana seperti dirimu bisa menjadi idola bagi banyak nona? Bukankah satu teman laki-lakimu yang  sering kali mengaku ganteng dan ingin memacari setiap wanita belum juga laku-laku?

Kemarin, ketika seorang anak gadis teman mu ku jumpai, dia berkisah tentang dirimu. Menurutnya mungkin engaku pakai susuk sehingga engkau menjadi payu alias laku.
Namun, tadi ketik engkau kujumpai, aku bertanya tentang susuk itu pada dirimu. Engkau mengaku kalau engkau tidak tahu-menahu tentang susuk yang dimaksud. Saya pun tidak tahu!

Tapi, yang menarik bagi saya pada hari ini adalah bukan karena engkau pakai susuk, tapi karena engkau telah membuat klepek-klepek seorang gadis manis dari gunung sinai. Semua teman mu menyebut namanya dan akupun mengenal gadis tersebut.

Ia cantiknya bak bidadari turun dari kayangan.
Sekali lagi pertanyaan tak sedap menggedor kepalaku. Bagaimana mungkin engkau yang tampang sederhana ini mampu menggaet bidadari? Kali ini saya bersumpah untuk mencari tahu agar kelak tidak mati penasaran.

"Sebaiknya kamu jujur sebelum nanti bagian konseling mencopot jantung hatimu. Benarkah engkau 'nembak' seorang gadis manisn dari gunung sinai?" tanyaku. Engkau sempat mengelak dan hanya mengaku sbg teman saja.

"Bagaimana mungkin engaku berteman dengan seorang bidadari?" Saya mulai ngotot mencari tahu. Waktunya pun tiba dan engkau pun berkisah...."Begini, Sir,..." engkau mulai berkisah. Saya sedang BBM-an dengan seorang teman perempuan saya. Dalam obrolan di BBM saya bercerita kepada teman saya kalau saya naksir kepada gadis dari sinai. 

Tak lama berselang, BB saya berpunyi: Ping..,! Ping..! Saya lalu membalas dan bertanya ini dg siape? Bak gaung bersambut, pak, yang menyapa saya di BBM tersebut adalah gadis manis dari gunung sinai. Jantungku melonjak-lonjak kegirangan, lebih tepatnya tidak karuan." Engaku bercerita begitu mengalir dan saya tahu ini pasti jujur. 

"Ada hal yang paling mengagetkan saya dalam BBM-an selanjutnya waktu ia bertanya, apakah akau menyukai dirinya. Saya sempat menjawab basa-basi, enggak dan kata siape? Dia lalu mengamcam, kalau kamu tidak jujur nanti kamu tidak naik kelas. Dia juga menunjukan screenshoot percakapan saya dengan teman saya di BBM. Takut dengan ancaman tersebut saya pun kemudian jujur. Saya bilang ke dia, "Iyeeee... aye suka ama lo." Engkau terus bercerita dengan bibir sedikit monyong,  nak.

Jujur ya, nak, sebenarnya saya tertawa geli mendengar ceritamu ini. Sebab engkau tidak sungkan utk bercerita tentang asmaramu. Engkau berbagi tentang gejolak jiwa mudamu. Engkau berkisah tentang menyukai dan disukai. Saya menduga kalau semua itu menjadi tanda bahwa engkau normal.

"Lalu bagaiman responnya ketika kamu mengaku kalau kamu suka ama die?" Saya terus mengulik. "Di BBM dia cuma tertawa pak. Dia menulis wkwkwkwkwkwkwk membalas kejujuran saya". Jawabmu jujur.

"Wkwkwkwkwkwkwkwkwk" saya merespon dg tertawa pula.
"Kamu hebat nak, kamu berani mengatakan kalau kamu menyukainya. Dia tidak membalas kamu dengan perkataan kalau dia juga menyukaimu. Dia hanya bisa tertwa sebab hatinya sedang berbunga-bunga. Wanita jarang mengungkapkan rasa, nak. Mereka adalah makhluk indah ciptaan Tuhan . Sering kali mereka menyatakan perasaannya dengan diam. Tapi harus hati-hati, nak, mereka memiliki kadar rasa cemburu yg sangat tinggi. Karena cinta mereka sering kali kalap mata dan melompat dari lantai teratas apartemen." Saya terus ngerocos menasehati. 

"Tapi, btw, apa sebernarnya yg membuat kamu suka padanya?" Pertnyaan pemungkas saya sambil berjalan. "Dia baik dan juga dewasa, pak" jawabmu polos.
"Oh, begitu? Biasanya setiap orang memiliki alasannya sendiri untuk jatuh cinta pada seseorang, hahahahah. Berharap nanti kamu dapat BBM lain dari dia malam ini. BBM, yah, Benar-Benar Makyus hahahahaha". Kamu pun ikut tertawa sambil menuju gerbang, nak. Demikian jawaban pemungkas saya utk percakapan petang hari ini. Besok akan kucolek lagi engkau nak....

Fernandes Nato Wellarana

Tidak ada komentar:

Posting Komentar