Kamis, 16 April 2015

Salah satu pertanyaan yg masih menggelantung tanpa jawaban dalam sebuah kuliah pilihan saat itu adalah.....kira-kira seperti apa rupa manusia sekarang ini setelah mengalami evolusi kelak? Pertanyaan tersebut dipicu oleh sebuah penjelasan yg menjabarkan panjang lebar tentang 'teori evolusi Darwin' bahwa manusia berasal dari monyet.

Teori terwebit agaknya sedikit menggelikan bila kita mengamati prilaku monyet yang sebenarnya hanya sebangsa primata dan seluruh cara hidupnya digerakan oleh insting semata.Manusia dengan seluruh kecanggihan cara beradanya tentu benar-benar menjadi sebuah penghinaan bila disejajarkan dengan monyet yang bisa dijadikan instrumen pendulang rupiah bagi penggiat topeng monyet.

Sejak pertama kali mendengar teori evolusi Charles Robert Darwin tersebut saya kemudian sering menyimak cerita orang-orang di Manggarai, jangan-jangan sudah ada monyet (kera) yang telah berevolusi menjadi homo sapiens, manusiacerdas. Sekian lama menunggu, kabar tentamg evolusi monyet menjadi manusia tak kunjung muncul. Mungkinkah ini hanya cerita bohong penghantar tidur bagi anak-anak yang belum dapat berpikir secara otonom?

Menariknya dalam semangat evolusi darwin, di Manggatai terjadi negasi yang sangat serius terhadap teori darwin tersebut. Dalam hal ini penolakan teori darwin tersebut tidak datang dari institusi kudus seperti gereja atau agama lainnya. Negasi tersebut datangnnya dari Sebuah cerita rakyat di Manggarai. Cerita rakyat manggarai tersebit merupakan sebuah antitesis atas pemikiran Darwin.

Dalam cerita rakyat manhgarai, justeru monyetlah yang bersala dari manusia. Menarik bukan?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar