EKOSOSPOL

MENJAGA KEDAULATAN INDONESIA


Demikianlah kemerdekaan Republik Indonesia berkibar pada tiang rapuh, menjanjikan keadilan semu dan mengumandangkan kedaulatan fiktif. Negara besaR, dengan jumlah penduduk yang padat serta kebhinekaan yang membingkai tapi memiliki soliditas yang rapuh dan mudah runtuh di bawa kecerdasan bangsa lain.

Malaysia semakin gencar 'memboikot' wilayah nusantara dan mencaplok kepulauan terdekat serta merong-rong keamanan perbatasan teritorial nusantara. 'Perang teluk ambalat' hampir pecah, penangkapan terhadap beberapa petugas RI di pErbatasan pada beberapa hari  lalu merupakan sebuah ajakan untuk berperang secara nyata, tapi keterbatasan dan kemiskianan sumber daya membuat pemerintah hanya bungkam seribu bahasa.

"Tidak ada alasan mereka di tahan, harus didesak minta maaf kepada kita, orang tidak bersalah" demikian pernyataan mentri kelautan dan perikanan RI menjelang upacara detik-detik proklamasi kemerdekaan RI (Berita kota 18/08/10).
Pernyataan yang hambar dan sarat akan kebohongan. Sekedar kesal dan marah,menunggu pemerintah malaysia sadar akan kesalahannya. Merupakan sebuah kekeliruan atas pernyataan ini, bila pemerintahan malaysia dengan penuh kesadaran,tahu dan mau melakukan perbuatannya.
Bila islam menjadi alasan untuk tidak perang terhadap Malaysia Islam agama mayoritas di Indo dan Malaya), maka ini tidak logis karena secara nyata Malaysia berpikir terbalik dari pikiran 'kolot' pemerintah Indonesia.

Kita hanya mampu menunggu, duduk bersimpuh di bawah tiang bendera dan berharap 'merah putih' terus berkibar selamanya. "Bila menghendaki perdamaian, maka bersiaplah untuk perang." Indonesia sama sekali tidak punya alasan untuk takut pada gertak sambal anak bawang, Malaysia. Malaysia tidak lebih baik dari tanah air ku, Indonesia, bahkan lebih terpuruk. Bbila harus berperang, mengapa harus takut?

Di bawah tiang bendera aku bersimpuh, bersumpah demi mu dwi warna ku merah putih. Takan ku biarkan engkau di jamah makhluk asing, apalagi sampai diturunkan. Bila harus mati demi mempertahankan kewibawan mu, akan ku korbankan agar hidup ini lebih bermakna bagi negeri tercinta, Indonesia.

Teruslah berkibar merah putih ku, jangan pernah  berhenti karena kekejian dan ketidakadilan pemimpin bangsa ini. Berkibarlah bendera ku agar semangat juang melawan ketidakadilan dan pembodohan yang diteladanka pemimpin negeri ini tetap dan terus terpatri. Jangan pernah pudar merah putih ku, karena engkaulah alasan kepalaku terangkat dan melangkah dengan tegap diantara bangsa lain. Dari mu merah putih, aku belajar tetap bersemangat meski badai dan nestapa tak kunjung berbuntut.

Gelorakanlah lagu 'Indonesia Raya' pada jiwa setiap insan muda bangsa Indonesia agar patriotisme  tetap terjaga demi kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia."Pada mu negeri kami berjanji, pada mu negeri kami mengabdi dan berbakti, bagi mu negeri jiwa raga kami." Bila harus berperang, biarkan darah ini tumpah demi menjaga setiap hasta bumi pertiwi. Ganyang Malaysia...! (FNW-Aug '10)


PENTINGNYA PEJABAT PUBLIK BELAJAR ETIKA.


Tidak memiliki cukup uangt untuk membayar tol saat memasuki gerbang tol semanggi, menteri BUMN, Dahlan Iskan menerabas tol yang ditutup. Dengan berpura-pura marah, dia menendang beberapa kursi yang tidak berpenghuni di gerbang tol semanggi. Ketidakcerdasannya kemudian berlanjut, membiarkan beberapa kawanannya pergi begitu saja tanpa membayar tol.
Bayangkan kalau semua pejabat negara ini tidak patuh pada peraturan dan bayangkan juga bila semua masyarakat di Indonesia ini mencontohi ketololan seorang mentri BUMN ini, chaos! Pejabat publik sudah seharusnya memiliki etika komunikasi yang benar dan tidak main hakim sendiri.

Pejabat pemerintah sekarang memang banyak yang tidak waras, selalu membenarkan tindakannya yang ceroboh. Akan menjadi bahaya besar bila orang seperti Dahlan Iskan menjadi pemimpin negara ini. Belum lagi kebohongnnya saat menjadi direktur PLN untuk menuntaskan proyek PLTU Ulu Mbu, Manggarai, semuanya kacau. Pejabat publik tetapi berprilaku infantil.

Tapi ada fenomena yang menarik, bahwa kecerobohan Dahlan Iskan ini justru mendapat sanjungan begitu banyak pihak. Baca saja, kompas.com, yahoonews.com dan beberapa media berita onlinelainnya. Komentar atas kejahatan sang menteri BUMN ini justeru mendapat sambutan positif dari banyak orang. Sungguh, banyak masyarakat yang menjadi sinting karena kesintingan pejabat publik Republik sialan.

Anehnya lagi kepolisian polda metro jaya ikut menyanjung kejahatan lalu-lintas yang dilakukan oleh Dahlan Iskan ini. "Kita ambil positif saja. Apa yang dilakukan Menteri BUMN merupakan kepedulian terhadap masyarakat," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Rikwanto di Jakarta, Selasa 20/03/12 (berita.yahoo.com).

Bila kemudian, sebuah pembunuhan atau kejahatan terorisme atau kejahatan lainnya di Indonesia diambil dari sisi positifnya, maka akan semakin banyak kejahatan yang dibenarkan. Fenomenan bahwa polisi telah melakukan banyak kejahatan memang sudah tidak terhitung jumlahnya. Maka mereka juga tidak cukup alasan untuk menyalahkan kriminalitas yang dilakukan menteri BUMN, Dahlan Iskan.Proverb klasik Manggarai  cocok dialamatkan ke Kepolisian Polda Metro Jaya; ‘rantang curup cala ciku ru’, prilaku Dahlan Iskan yang menerabas pintu tol, juga inheren dalam diri kepolisian, kriminal. (FN)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar