Sebelum membahas pengertian dari arti lirik Viva La Vida dari Coldplay versi kami tidak ada salahnya jika kita mengetahui bagaimana pengertian dari lirik ini versi anggota Coldplay sendiri. Ini dia lirik lagu menurut personel Coldplay:
Bassis Guy Berryman (dalam Q Magazine Juli 2008) menyatakan:
“It’s a story about a king who’s lost his kingdom, and all the album’s artwork is based on the idea of revolutionaries and guerrillas. There’s this slightly anti-authoritarian viewpoint that’s crept into some of the lyrics and it’s some of the payoff between being surrounded by governments on one side, but also we’re human beings with emotions and we’re all going to die and the stupidity of what we have to put up with every day. Hence the album title.”
Vokalis Chris Martin menyatakan:
“I know Saint Peter won’t call my name.” The Coldplay lead singer replied: “It’s about… You’re not on the list. I was a naughty boy. It’s always fascinated me that idea of finishing your life and then being analyzed on it. And it’s that runs through most religions. That’s why people blow up buildings. Because they think they’re going to get lots of virgins. I always feel like saying, Just join a band (cackles head off). That is the most frightening thing you could possibly say to somebody. Eternal damnation. I know about this stuff because I studied it. I was into it all. I know it. It’s still mildly terrifying to me. And this is serious.”
Drumer Will Champion menyatakan:
“trying to remember what’s important in your life, rather than being carried away by the trappings of other things.”
Nah, setelah tau pengertian lirik lagu tersebut menurut para personel dari Cold Play, sekarang mari kita bahas menurut para penerjemah dari kawan-kawan Blog lain, secara singkat jika menelisik pengertian lirik dari Viva la Vida Cold Play ini akan menemukan banyak pengertian bahwa lirik ini menceritakan tentang sebuah Raja yang lalim, raja yang disegani di mana kemudian raja tersebut kalah/ hancur hingga pada akhir hidupnya nama raja tersebut tidak masuk kedalam nama penghuni Surga.
Hampir mayoritas penerjemah lirik dari lagu ini mengartikan demikian tetapi entah menapa dalam pikiran kami malah jauh dari itu, ya sebelumnya kami mendengarkan dan kemudian mengartikan lirik lagu ini, setelah itu kami mencoba mencari tau, apakah pikiran kami sama dengan mereka yang mencoba mengartikan lirik ini, tetapi kami terkejut, ya karena kami menemukan perbedaan dalam mengartikan lirik ini, ya memang bukan sebuah masalah sebenarnya, karena mengapresiasi dan mengartikan sebuah lirik itu subjektif, bebas dan tergantung atas apa yang ada dalam pemikirannya dan inilah lirik lagu tersebut :
Viva la vida
I used to rule the world
Seas would rise when I gave the word
Now in the morning I sleep alone
Sweep the streets I used to own
I used to roll the dice
Feel the fear in my enemy’s eyes
Listen as the crowd would sing
“Now the old king is dead, long live the king”
One minute I held the key
Next the walls were closed on me
And I discovered that my castles stand
Upon pillars of salt and pillars of sand
I hear Jerusalem bells a-ringing
Roman cavalry choirs are singing
Be my mirror, my sword and shield
My missionaries in a foreign field
For some reason I can’t explain
Once you’d gone there was never
Never an honest word
And that was when I ruled the world
It was a wicked and wild wind
Blew down the doors to let me in
Shattered windows and the sound of drums
People couldn’t believe what I’d become
Revolutionaries wait
For my head on a silver plate
Just a puppet on a lonely string
Oh, who would ever want to be king?
I hear Jerusalem bells a-ringing
Roman cavalry choirs are singing
Be my mirror, my sword and shield
My missionaries in a foreign field
For some reason I can’t explain
I know St. Peter won’t call my name
Never an honest word
But that was when I ruled the world
Ohh…
Sekarang akan saya uraikan pengertian demikian:
I used to rule the world
Seas would rise when I gave the word
Now in the morning I sleep alone
Sweep the streets I used to own
Bait pertama ini menceritakan tentang kedatangan Yesus ke dunia, di mana kedatangan-Nya untuk memberikan ajaran tentang bagaimana seharusnya hubungan manusia dengan Tuhan, hubungan manusia dengan manusia dan manusia dengan alam, dan semua ajaran Yesus tersebut tidak ada yang dimengerti sama sekali.
I used to roll the dice
Feel the fear in my enemy’s eyes
Listen as the crowd would sing
“Now the old king is dead, long live the king”
Kehadiran Yesus kedunia ini dengan membawa sebuah ajaran baru pada masa itu layaknya sebuah perjudian, dengan keteguhan hati dalam membawa ajaran tersebut tentunya akan membuat takut para musuhnya ( dalam hal ini ajaran Yahudi ) dimana ketakutan bahwa ajaran lama akan hilang dan tergantikan oleh ajaran baru yang dibawa oleh Yesus. Ketakutan bahwa kebenaran tentang akan datangnya Mesias seperti yang tertulis di Kitab Taurat benar-benar terwujud yaitu datangnya Yesus. Dan sebagian dari mereka yang sadar akan hal itu kemudian beruka cita, ya “Now the old king is dead, long live the king”bahwa ajaran lama pasti akan hilang dan terganti dengan ajaran baru, seperti sebuah lagu pop, bahwa setiap yang baru pasti akan di puja- puja.
One minute I held the key
Next the walls were closed on me
And I discovered that my castles stand
Upon pillars of salt and pillars of sand
Sebentar saja Yesus membawa pesan kebenaran dan sebentar pula ajaran kebenaran itu ditegakkan dengan benar, kemudian dirinya terjebak dalam penyalah artian apa yang dia bawakan, mereka membuat sebuah agama untuk dirinya, sebuah ajaran yang rapuh dan tidak kokoh.
I hear Jerusalem bells a-ringing
Roman cavalry choirs are singing
Be my mirror, my sword and shield
My missionaries in a foreign field
For some reason I can’t explain
Once you’d gone there was never
Never an honest word
And that was when I ruled the world
Yerusalem pun mengakui agama baru tersebut, bahkan Romawi juga telah mengamini pada akhirnya, ya agama tak jauh-jauh dari politik, dimana kekuatan terbesar saat itu berada di Romawi, mereka menjadikan agama baru tersebut menjadi cerminan kehidupan dirinya, menjadikan alas an untuk memerangi dan bertahan, para missionaries pun berkelana keseluruh penjuru dunia untuk memberitakan dan mengajarkan tentang agama baru tersebut, dimana Yesus sendiri tidak bias menjelaskan alasan mengapa, sebuah ajaran baru yang sudah tidak ada lagi tentang kejujuran atas apa yang Yesus lakukan sebelumnya.
It was a wicked and wild wind
Blew down the doors to let me in
Shattered windows and the sound of drums
People couldn’t believe what I’d become
Dan penyebaran itu layaknya angin, berhembus kesegala penjuru, sebuah ajaran yang salah dan jahat, dan mereka yang didatangi berita itu bersuka cita menyambutnya, mereka tertarik tentang ajaran baru tersebut, dimana didalamnya Yesus merasa bahwa mereka tidak percaya pada apa yang sebenarnya Yesus bawa kedunia ini jika mereka tau sebenarnya.
Revolutionaries wait
For my head on a silver plate
Just a puppet on a lonely string
Oh, who would ever want to be king?
Perkembangan ajaran baru ini pada akhirnya melahirkan agama, sekte atau semapalan oleh adanya Revolusionis, dimana Yesus dijadikan sebagai seseorang suci, Nabi bahkan Tuhan. Namanya, kehadirannya layaknya sebuah boneka yang dipermainkan, a lonely string ya Eli Eli lama sabachthani , Hai siapa yang ingin menjadi Raja ??
I know St. Peter won’t call my name
Never an honest word
But that was when I ruled the world
Banyak yangmengartikan bahwa St Peter tidak menyebut nama Yesus untuk masuk kedalam penghuni Surga, sejak kapan St Peter menjadi penjaga Surga ? St Peter / Petrus adalah murid dari Yesus yang menyangkal mengenal Yesus sebanyak Tiga kali, dan saat itu Yesus masih mengajarkan kebenaran dengan ajaran benar dan sebenar-benarnya.
Ps: catatan ini saya kuti dari catatan seorang pencinta Coldplay. Terima kasih, kawan.
Fernandes Nato Wellarana
Tidak ada komentar:
Posting Komentar